Selasa, 12 April 2011

SYAFRIADIMAN FAPERIKA UR

JALUR KERJASAMA 
SMA/SMK LUAR RIAU-FAPERIKA UR
DIMULAI TAHUN AJARAN  2011/2012 




BERTUJUAN UNTUK :


1.  PERLUASAN AKSES KEPADA MASYARAKAT
2.  MEMBANTU SISWA SMA/SMK dan MEMPERTINGGI PELUAN UTK MASUK
     KE FAPERIKA UR  (UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU)


PRODI YANG DIBUKA MELALUI JALUR KERJASAMA SMK-UR 2011


AKREDITASI
1. S1 BUDIDAYA PERAIRAN
A
2. S1 ILMU KELAUAN
A
3. S1 AGRIBISNIS PERIKANAN
A
4. S1 MANAJEMAN SDP
B
5. S1 PEMANFAATAN SDP
B
6. S1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
B
7.  D3 BUDIDAYA PERAIRAN


SOSIALISASI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU


SOSIALISASI 
SPMB UR JALUR KERJASAMA 
(kunjungan ke sekolah)
SMA/smK LUAR RIAU – faperika UR TAHUN 2011
 universitas riau

Minggu, 03 April 2011

TOKSISITAS

TOKSISITAS LIMBAH CAIR MINYAK KELAPA SAWIT DAN UJI SUB LETHAL TERHADAP IKAN NILA (Oreochromis sp.)

Toxicity of Industrial Palm Oil Waste Water and Sub Lethal Test To Oreochromis sp.

By

Syafriadiman
Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau




ABSTRACT

Research of Toxicity of industrial palm oil waste water and sub lethal test to Oreochromis sp. has been conducted on November 1st 2007 to March 1st 2008 in Aquaculture Technology Laboratory, Fisheries and Marine Science Faculty University of Riau. Objective of this research is to determine the concentration of a test material or the level of an agent that produces a deleterious effect on Oreochromis sp. during a short-time exposure under controlled condition. In this study, static 96-h acute toxicity tests were carried out using Oreochromis sp. as test organisms. Probit analysis using the computer software EPA and graphical method were used to caculate the 96-h LC50 depending on data suitability. Results of the 96-h LC50 and Biological Savety Level of the industrial palm oil waste water were 126,06 ml/l and 1.26 ml/l respectively.

Keywords:   Toxicity,  industrial palm oil waste water,  sub lethal, Oreochromis


ABSTRAK

Penelitian toksisitas limbah cair minyak kelapa sawit dan sub lethal terhadap Oreochromis sp. telah dilakukan dari tanggal 1 November 2007-Maret 2008 di Laboratorium Teknologi Budidaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi suatu bahan beracun atau efek terhadap Oreochromis sp. dalam jangka pendek pada kondisi terkontrol. Uji statik akut selama 96 jam dilakukan dalam penelitian dengan ikan nila, Oreochromis sp sebagai organisme uji. Penentuan nilai LC-50 96 jam dilakukan dengan grafik Analisis Probit menggunakan soft-ware EPA Probit sesuai dengan data yang ada. Nilai LC-50 96 jam dan Batas Aman Biologi limbah cair industri minyak kelapa sawit berturut-turut adalah 126,06 ml/l dan 1.26 ml/l. Peningkatan konsentrasi limbah cair industri minyak kelapa sawit dapat menurunkan laju pertumbuhan mutlak dan harian ikan nila Oreochromis sp.

Selengkapnya sila download disini.

BIOABSORPSI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DALAM LIMBAH MINYAK BUMI DENGAN KIAMBANG (Eichornia grasipes)

BIOABSORPSI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DALAM LIMBAH MINYAK BUMI DENGAN KIAMBANG (Eichornia grasipes)


BIOABSORPTION HEAVY METAL OF KADMIUM (Cd) IN WASTE WATER OF PETROLEUM WITH KIAMBANG (Eichornia grasipes)


Syafriadiman
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru




ABSTRACT

Heavy Metal concentration in petroleum waste water treatment processing generally have exceeded standart of quality which have been specified to various heavy metal type is inclusive of heavy metal, ie Cd (cadmium). Eichornia grasipes have been used as a alternative for purification of petroleum industrial disposal water quality through attempt of experiment of weight the E. grasipes (that is control without E. grasipes, 30 g E. grasipes/l waste, 60 g E.  grasipes/l waste, and 90 g E. grasipes/l waste). Result of this research indicated that the E. grasipes of weight are 90 g have been able to degrade 71,43% heavy metal rate of Cd in 1 litre waste water during 120 hours, that is from 0,210 mg Cd/L rate of early becoming 0,060 mg Cd/L after 120 hours. Increasing of weight the E. grasipes used during research tend to on the wane amount of heavy metal of Cd in waste water of the petroleum. Water quality parameters of temperatures, pH and DO measured after research pertained the goodness. Clearly, that E. grasipes earn as bioabsorpsi of heavy metal the Cd in waste water of oil industry earth.

Key word: bioabsorption, heavy metal, cadmium, petroleum waste water




PENDAHULUAN
Salah satu penghasil limbah minyak bumi di Riau adalah PT. CPI (Caltex Pacific Indonesia), merupakan perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah untuk mengelola kekayaan hasil minyak bumi Riau menggunakan "production sharing contract" (sistem kontrak bagi hasil) bersama Pertamina dimana lapangan minyak yang dikelola dibagi ke dalam "strategis bussiness unit" (SBU) di antaranya adalah SBU Minas. Lapangan pengeboran pada SBU Minas ini merupakan lapangan penghasil minyak terbesar di Asia Tenggara yaitu seluas ± 400 km2 yang terletak di Kecamatan Minas dan berlokasi ± 35 km di sebelah Utara Pekanbaru ibukota Propinsi Riau. Lapangan pengeboran minyak SBU Minas ini memiliki beberapa "gathering stations" (stasion pengumpul). Pada stasion inilah minyak mentah yang diperoleh dari lapangan pengeboran dikumpulkan untuk diproduksi lebih lanjut sebelum disalurkan melalui pipa utama menuju Dumai.

Limbah cair minyak bumi tersebut, di samping memiliki temperatur, kandungan minyak, dan kadar garam yang tinggi, juga mengandung padatan terlarut, zat-zat organik, bakteri yang terkontaminasi dan logam-logam berat. Logam-logam berat yang terkandung dalam limbah buangan hasil produksi minyak bumi di antaranya adalah Pb, Cu, Cd, Zn, Ni, Mn, Fe dan Co. Logam berat Cd  banyak digunakan dalam berbagai industri dan sering ditemukan dalam eksploitasi minyak bumi, seperti konsentrasi logam berat dalam kolam pengolahan limbah minyak bumi, seperti hasil pembuangan limbah industri minyak bumi PT. CPI Minas Propinsi Riau dilaporkan telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan untuk berbagai jenis logam berat, khususnya logam berat Cd, yaitu di antara 0,512 – 0,734 mg Cd/l (Maryana, 2002).

Penanganan logam-logam berat dalam air limbah sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan perairan. Salah satu penanganan limbah cair secara biologis baik di lingkungan perairan maupun di unit pengolahan limbah adalah melalui pemanfaatan tumbuhan air, karena tumbuhan air mampu menyerap (bioabsorpsi) logam-logam berat yang ada di dalam air limbah. Penelitian penanggulangan logam berat kadmium (Cd) dalam limbah industri minyak bumi menggunakan kiambang (Eichornia grasipes) telah dilakukan. Secara alami, kiambang mudah mengontrol perkembangannya dan adaptasinya luas di berbagai tempat terutama dalam kolam-kolam budidaya perikanan.   


METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan Januari – April 2008 di sekitar lokasi pembuangan limbah cair minyak bumi Gathering Station 5 (GS 5) PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) Minas. Kiambang (E. grasipes) sebagai bioabsorpsi logam berat Cd diambil dari kolam-kolam budidaya perikanan di KM 16 Rumbai (Kolam Pak Dualin) sesuai dengan kriteria yang diinginkan, yaitu bentuk dan ukuran yang sama, seperti akar, batang dan daun yang sama (Lampiran 1). Selanjutnya tumbuhan uji ini ditanam di dalam wadah yang berisi air bersih selama 14 hari. Kiambang uji yang dipergunakan pada setiap perlakukan adalah jumlah daunnya 10 lembar/individu dan akarnya cukup baik. Kemudian ditimbang berat kiambang sesuai dengan perlakuan, yaitu Po : 0 g kiambang/l limbah, P1 : 40 g kiambang/l limbah, P2 : 60 g kiambang/l limbah, dan P3 : 80 g kiambang/l limbah dengan tiga kali ulangan. Volume limbah cair pada setiap perlakuan yang digunakan selama penelitian adalah 10 l. Sampling untuk analisis kemampuan kiambang untuk mengabsorpsi logam berat Cd dilakukan setiap 24 jam sekali selama 120 jam. Rata-rata hasil analisis kandungan awal logam berat Cd dalam limbah cair minyak bumi sebelum dimasukkan ke dalam setiap wadah penelitian adalah 0,21 ± 0,01 mg Cd/l. Sedangkan kandungan logam Cd dalam tumbuhan kiambang adalah 0,21 ± 0,004 mg Cd/l.

Metode penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok dengan tiga kali ulangan (Lampiran 2). Toksikan penelitian yang digunakan adalah limbah cair minyak bumi dari Gathering Station 5 (GS 5) PT. CPI Minas dan wadah penelitian berukuran  p x l x t : 30 cm x 30 cm x 20 cm. Volume limbah cair dalam setiap wadah uji adalah 10 l.

Untuk mengetahui tingkat bioabsorpsi logam berat Cd dilakukan penganalisisan sampel kiambang setiap 24 jam sekali. Metode analisis logam berat pada sampel kiambang dilakukan seperti yang dibuat oleh Syafriadiman (1999). Sedangkan parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, pH dan DO dengan menggunakan termometer, universal indikator dan DO meter milik Laboratorium Pengelolaan Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pengolahan data statistik sebelum dilakukan analisis regresi terlebih dahulu data disusun ke dalam bentuk tabel atau histogram. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan mengikut cara-cara yang dibuat oleh Syafriadiman (2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis limbah cair minyak bumi ternyata kandungan logam berat Cd (kadmium) cukup tinggi yaitu dengan rata-rata 0,21 ± 0,004 mg Cd/l. Setelah dilakukan perlakuan berat kiambang (E. grasipes) terhadap limbah cair minyak bumi selama 5 hari ternyata tumbuhan kiambang dapat mengabsopsi logam berat Cd dalam limbah cair minyak bumi GS 5 PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) Minas. Secara ringkas hasil analisis logam berat Cd pada setiap perlakuan berat kiambang dijelaskan dalam Tabel 1.

Penyerapan kiambang terhadap logam berat Cd dalam limbah minyak bumi paling tinggi adalah pada perlakuan P80 (80 g kiambang/l limbah cair minyak bumi), yaitu dapat menyerap logam berat 71,43% dari kandungan logam berat limbah asli, yaitu dari 0,2100 mg/l menjadi 0,0600 mg/l selama 96 jam dan 120 jam (Tabel 2).



Tabel 1.    Nilai rata-rata penurunan konsentrasi logam berat Cd dalam limbah cair minyak bumi akibat penyerapan kiambang (E. grasipes)

Waktu penyamplingan    Perlakuan berat kiambang (g)/l limbah cair minyak bumi
    P0    P40    P60    P80
0    0,2100    0,2100    0,2100    0,2100
24    0,1900    0,1500    0,1100    0,1000
48    0,1800    0,1400    0,1000    0,1000
72    0,1700    0,1300    0,0900    0,0800
96    0,1700    0,1100    0,0900    0,0600
120    0,1400    0,1000    0,0700    0,0600


selebihnya download disini.